The Twist

As the container fell from her hand, the mirror reflected her shocked face. The realism of what happened stared back in reflection. She collapsed, following the container to the floor and lay dying…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Body Shaming Serang Orang Kurus

(Perspektif saya sebagai wanita bertubuh kurus)

Siapa bilang orang bertubuh kurus bebas dari body shaming? Kebanyakan orang menganggap bahwa seseorang bertubuh kurus bakal jauh dari yang namanya body shaming. Nyatanya tidak. Tren body shaming di masyarakat kita biasanya menyasar pada wanita dengan tubuh gemuk, tapi gak selamanya demikian, banyak sekali wanita diluar sana dengan tubuh kurus dan tinggi dijadikan bahan obrolan, ya karena pelaku body shaming tidak mengenal fisik. Mereka akan selalu mengomentari semua hal yang ada didepan mata mereka, mulai dari hal receh sampe yang kompleks.

Kurus banget sih? Kek orang gizi buruk, gemukin lah

Kira-kira kalimat di atas yang sering didengar oleh para perempuan bertubuh kurus. Sebagian perempuan menganggap hal tersebut sebagai bualan dan tak mau ambil pusing. Tapi, ada juga perempuan yang sangat tersinggung dengan ucapan-ucapan di atas. Ironisnya, para pelaku body shaming merupakan sesama wanita yang seharusnya lebih mengerti kondisi satu sama lain.

Terkadang menyakiti perasaan orang lain udah jadi hal yang lumrah, karena body shaming udah disamain dengan bahan bercandan. Istilahnya ya enak gitu dijadiin bahan obrolan ke sesama temen. Padahal kita sebagai korban berhak loh negur si pelaku buat stop dan jangan ngomongin hal tersebut.

Naik motornya jangan kenceng-kenceng, ntar kebawa angin

Gemukin lah, kalo kurus dada rata gitu cowo mana ada yang mau?

Sadar gak, terkadang para pelaku body shaming juga bukan seseorang yang memiliki tubuh ideal (menurut saya). Jadi mengapa mereka menuntut kesempurnaan kepada orang lain sedangkan dirinya juga tidak sempurna? Aneh sekali

Saya pribadi sebagai orang bertubuh kurus memilih untuk tidak ambil pusing dengan orang yang suka komen macem-macem. Yap karena celotehan itu udah biasa hinggap dikuping saya. Saya makan banyak, Insya Allah sehat sampai saat ini, dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari. Tidak ada yang kurang dan saya nyaman dengan kondisi ini. Perkara besok badan saya bisa lebih berisi, itu bonus.

Jadi ya suka heran aja dengan pelaku body shaming yang sibuk komentari hidup orang lain, yang punya hidup aja gak pusing. Jadi belajarlah untuk tidak mengomentari tubuh orang lain. Hargai satu sama lain. Kurus cantik gemuk juga cantik, jangan saling menjustifikasi, mari kita hidup nyaman bersama-sama.

Add a comment

Related posts:

The Facebook 5

Following on from the previous post about my experience at StartUp 2016, I’d like to share 5 wonderful Insights I gained from Oliver Sewell of Facebook. 1. 90% of fb users access fb from their mobile…

Announcing the Official Name of Our P2P Lending DApp

After almost two months of development under the codename ‘Atlas’, our peer to peer decentralized lending application on the Ethereum network finally has a name of its own: LendCoin. The proof of…

The Art of Working Slowly

The sooner we can cross out that to-do, send off those assets, and file away that project, the more successful we can consider ourselves, right? If our goal is always to get things done as quickly as…