Understanding Joins In SQL

Be it for a data science aspirant or professional, one needs to have a solid grasp of what SQL joins are and how they work when dealing with databases. The real power of SQL comes from working with…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Evaluasi Pascahuni

Ide / (Pra)Sarana

Apakah desain selalu bekerja sesuai rencana? Bagaimana jika desain tidak bekerja seperti yang direncanakan perancang?

Hunian adalah kebutuhan primer manusia. Hampir seluruh manusia, terutama yang tinggal di wilayah urban, beraktivitas di gedung dan menggunakannya setiap hari. Kita seringkali menerimanya begitu saja tanpa mempertanyakan kompleksitas yang terjadi pada setiap bangunan yang kita tinggali. Faktanya, bangunan memiliki banyak subsistem fisik seperti tapak, bentuk bangunan, langit-langit, dinding, jendela, lantai, pintu, fungsi layanan, kesesuaian, dan lain-lain. Hubungan dengan lingkungan eksternal (misalnya pencahayaan dan ventilasi) dan banyak dari proses pengaturannya tidak terlihat kasat mata. Dimensi waktu yang tak terlihat, contohnya, sama pentingnya dengan bentuk spasial yang terlihat, tetapi kurang diperhatikan. Bangunan juga merupakan campuran dari sistem fisik (hardware) dan perilaku (software).

Evaluasi pascahuni atau Post-Occupancy Evaluation (POE) mencoba menjawab kompleksitas tadi melalui dua pertanyaan besar. Bagaimana cara kerja bangunan? Apakah bangunan selalu bekerja sesuai dengan yang di awal dimaksudkan perancangnya?

Evaluasi pascahuni dicetuskan pada tahun 1970-an di Amerika Serikat untuk menggambarkan proses menilai bangunan yang digunakan dari sudut pandang penghuni bangunan yang berkaitan. Teknik ini merupakan pendekatan berbasis bukti (evidence-based approach)untuk melihat konsekuensi yang kemudian terjadi dari penerapan resep desain (yang di awal dimaksudkan). Teknik ini membantu kontrol kualitas agar kita belajar dari pengalaman untuk melihat apakah benar fungsinya terlaksanakan seperti desain yang di awal dimaksudkan? Adakah yang luput dari desain awal? Adakah yang terjadi yang tidak sesuai dengan maksud awal meski bangunan sudah diterapkan sesuai desain yang direncanakan?

Karena salah satu tujuan utama evaluasi pascahuni adalah umpan balik (feedback), masuk akal untuk memulai dengan mengatur materi apa saja yang ingin digali, sehingga dapat digunakan dalam brief strategis. Dengan cara ini, target yang ditetapkan dalam brief dapat ditindaklanjuti dan akhirnya dievaluasi. Tahap ini juga menyediakan cara untuk menjaga brief tetap pada jalurnya dan mengelolanya di sepanjang proyek. Namun, hal ini juga tergantung pada akses ke proyek dengan pandangan ke depan untuk melakukan ini. Sayangnya, proses sebagian besar proyek tidak semulus itu, dan tim POE jarang memiliki input pada tahap pengarahan, sehingga peluang untuk pengelolaan loop umpan balik lebih sedikit.

Terdapat stereotip bahwa investor kerap menghindari risiko dan cenderung menghindari apa pun yang tidak sesuai dengan persepsi pasar tentang norma. Salah satu peran POE adalah memberikan informasi faktual untuk membantu mengatasi skeptisme tersebut, terutama melalui ide-ide baru. Tujuan bangunan bagi investor adalah untuk membantu menciptakan kekayaan tambahan melalui kinerja manusia yang lebih baik. Tetapi, kinerja manusia seringkali tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Ini berlaku terutama untuk dasar-dasar kenyamanan seperti kenyamanan termal, kontrol pribadi atas aktivitasnya, kegunaan, dan daya tanggap pengguna terhadap fungsi-fungsi gedung, yang dalam banyak studi POE, ditunjukkan berkaitan erat dengan kesehatan, kepuasan, dan produktivitas penggunanya.

Tugas utama evaluasi pascahuni adalah menilai atribut kinerja utama dari suatu bangunan berdasarkan konteksnya. Atribut-atribut ini (disebut “kualitas” di sini, tetapi mereka juga bisa disebut “nilai” — sepertinya tidak ada kata bahasa Inggris yang berfungsi dengan baik) tergantung pada apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh klien yang membayar untuk POE. Dalam banyak POE, hanya dua atau tiga kualitas yang akan ditekankan, dengan yang lain kurang atau tidak sama sekali dipertimbangkan. Enam kualitas tersebut adalah:

Evaluasi pascahuni sebagai bentuk evaluasi dengan pendekatan berbasis bukti (evidence-based approach) akan sangat membantu dalam:

Dalam menetapkan aturan dasar untuk evaluasi pascahuni kita perlu mengenal konteks proyek dan kualitasnya. Peningkatan kualitas adalah tujuan utama, tetapi kualitas yang relevan dari suatu bangunan tergantung pada apa yang dinilai penting oleh pihak-pihak yang terlibat. Secara garis besar ada empat pihak yang terlibat, yakni perusahaan, pengguna awam, pengelola fasilitas, dan tim desain.

Masing-masing pihak tidak hanya memiliki tujuan yang berbeda, tapi mereka juga dapat memiliki asumsi yang bertentangan tentang perilaku, persyaratan, dan ketentuan yang ingin diterapkan. Sebagai contoh, klien korporat dapat berasumsi bahwa tim desain akan menyediakan gedung hemat energi, meskipun belum disebutkan secara eksplisit dalam brief. Tim desain, di sisi lain, dapat bekerja sama dengan brief tertulis dan mungkin tidak cukup memperhatikan efisiensi energi jika belum dijelaskan secara rinci.

Pengguna bangunan biasanya menganggap bahwa fungsionalitas bangunan dan kenyamanan adalah hal wajib yang “diberikan” sebagai fasilitas bangunan, dan dapat menjadi kecewa jika mereka tidak menemukannya dalam tempat mereka beraktivitas. Jika manajer perusahaan terlalu banyak menaikkan harapan penghuninya, dan bangunan yang sudah selesai tidak memenuhi harapan itu, maka ini juga dapat menjadi masalah kedepannya. Pengelolaan “asumsi dan harapan” adalah bagian penting dari proses ini, terutama pada bangunan yang menghabiskan banyak uang atau dirancang oleh arsitek terkenal.

Ketika evaluasi pascahuni mencoba untuk memahami kualitas selanjutnya dalam implementasi (ruang, biaya, operasi, dll), hal ini dapat memunculkan ide yang lebih baik tentang bagaimana menangani konteks di masa depan. Yang terpenting adalah gambaran yang lebih realistis tentang faktor-faktor risiko dan konsekuensinya. Misalnya, menemukan bahwa sesak udara (masalah kualitas konstruksi) memiliki efek besar pada kinerja lingkungan yang buruk, meskipun hampir tidak pernah dianggap demikian (sesak udara cenderung diabaikan).

Evaluasi Pascahuni (POE) sebagai sarana evaluasi kerja bangunan belum diterima dengan baik dan pendanaannya masih sulit. Beberapa alasan di antaranya adalah:

Evaluasi pascahuni saat ini memiliki banyak advokat tetapi sedikit praktisi. Banyak orang yang merasa evaluasi pascahuni ini sangat penting, tetapi tidak ada yang secara fokus mengembangkan bidang ini. Bahkan praktik-praktik desain dan konstruksi yang paling maju sekalipun masih sulit untuk menerapkan evaluasi pascahuni.

Add a comment

Related posts:

The Kiss I Will Never Forget

I remember the first time I kissed a trans woman, I also went skinny dipping. I went from 0 to 60 pretty quickly that night. I was a 22-year-old, had graduated from Indiana University, was living at…

Your Next Appliance Repair May Feature an Appliance technician on the other side of the Country ..or the World!

As an online recruiter for an innovative new business, I speak to people from all over the country, and I hear many different takes on the businesses they are in. I began recruiting in 2005, so you…

The Fastest Way to Learn Anything From a Book

This is basically a modified Feynman Technique. It’s quite simple, and only requires three steps, which I’ll go into more detail below: The beauty of this technique is that you’ll never forget what…